KBRI Quito turut berpartisipasi dalam festival yang digelar bersamaan dengan bazar amal Yayasan Ninos de Maria yang mengasuh 300 anak kurang mampu di Ekuador. KBRI menjual beragam makanan Indonesia, yaitu mie goreng, ayam goreng kremes, bakwan, acar, kerupuk, dan es teh jahe.
Semua makanan yang dijual dimasak langsung oleh Chef Wisma Duta Indonesia yaitu, Aloysius Marino dan Sonnia Fortunata.
Tidak butuh waktu lama, hanya sekitar 2,5 jam seluruh makananyang dibanderol 5 dolar AS per porsi itu ludes. Pujian pun datang dari para pengunjung mengenai kelezatan makanan Indonesia.
“Makanan Indonesia sangat enak dan kaya akan rasa, kombinasi bumbunya sangat menonjol,†kata pengunjung sebagaimana keterangan tertulis yang diterima dari KBRI Quito, Jumat (12/7).
“Sangat enak, sangat kaya akan rasa, saya senang bisa mengunjungi stand Indonesia,†ujar pengunjung lainnya usai menyantap mie goreng dan ayam goreng kremes.
Adapun seluruh hasil dari penjualan tersebut langsung diserahkan kepada Yayasan Ninos de Maria.
Sementara itu, Dubes RI untuk Ekuador, Diennaryati Tjokrosuprihatono menyebut bahwa festival ini merupakan kesempatan baik untuk kembali melalukan promosi Indonesia melalui kuliner. Hasilnya, sambung dia, banyak warga Ekuador kini mengenal Indonesia.
“Semakin hari semakin dikenal oleh masyarakat Ekuador. Termasuk juga pengenalan lambang negara pada seragam yang digunakan oleh seluruh staf KBRI Quito,†ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Masakan Indonesia menjadi primadona dalam Festival Gastronomi yang digelar di Quito Convention Center, Minggu (7/7) lalu. 
BERITA TERKAIT: