Pasca kudeta gagal itu sendiri, setidaknya 16 perwira "nakal" telah ditangkap.
"Para perwira dan prajurit dari tentara dan Badan Intelijen dan Keamanan Nasional, beberapa dari mereka sudah pensiun, sedang berusaha melakukan kudeta," kata Jenderal Jamal Omar dari TMC dalam sebuah pernyataan yang disiarkan langsung di televisi pemerintah (Kamis, 11/7).
"Pasukan reguler mampu menggagalkan upaya itu," sambungnya, seperti dimuat
Al Jazeera.
Namun dia tidak mengatakan kapan upaya kudeta itu dilakukan.
Omar mengatakan, pasukan keamanan saat ini sedang mengejar perwira lainnya yang mengambil bagian dalam upaya kudeta tesebut.
Klaim upaya kudeta gagal tesebut muncul ketika TMC dan para pemimpin gerakan protes tengah berdiskusi tentang kesepakatan pembagian kekuasaan.
Diketahui bahwa militer dan koalisi pro-demokrasi pekan lalu menyetujui dewan kedaulatan bersama yang akan memerintah selama tiga tahun, sementara pemilihan digelar.
Sudan sendiri mengalami kebuntuan politik sejak penggulingan Presiden Omar al-Bashir yang otokratis pada April lalu.
Namun transisi kekuasaan tidak berjalan baik dan memicu pertumpahan darah. Pasalnya, pendukung pro-demokrasi berkemah di luar markas militer selama berminggu-minggu menuntut pemerintahan sementara yang dipimpin sipil dibubarkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: