Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Negeri Di Jantung Afrika Ini Tertarik Beli Produk Indonesia Lebih Banyak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Minggu, 14 Juli 2019, 10:24 WIB
Negeri Di Jantung Afrika Ini Tertarik Beli Produk Indonesia Lebih Banyak
Foto: Istimewa
rmol news logo Pertemuan Dutabesar Republik Indonesia untuk Burundi, Prof. Ratlan Pardede, dengan pengusaha Burundi berhasil meningkatkan minat mereka pada produk-produk unggulan dan terbaik dari Indonesia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Burundi merupakan negara di kawasan Afrika Timur yang memiliki akses ke Danau Tanganyika. Negara ini memiliki penduduk sekitar 10 juta jiwa dan berbatasan dengan empat negara yakni Tanzania, Kongo DRC, Zambia dan Rwanda.

Negara kecil yang menjadi penghubung antara kawasan Afrika bagian barat dengan timur sedang berusaha memperbaiki kondisi politik dan ekonominya setelah mengalami krisis sejak tahun 2015.

Secara perlahan, Pemerintah Burundi berupaya memperbaiki kondisi di dalam negeri mereka.

Pertemuan Dubes Pardede dengan kalangan pengusaha Burundi dilakukan hampir dua pekan lalu (Selasa, 2/7). Kunjungan Dubes Pardede ke negeri yang berada di jantung Afrika itu memang untuk mempromosikan produk unggulan Indonesia.

Dalam keterangan yang diterima redaksi disebutkan, selama berada di Burundi, Dubes Pardede telah melakukan pertemuan dengan pengusaha yang tergabung dalam Federasi Kamar Dagang dan Industri Burundi.

Pada kesempatan tersebut, Dubes Pardede memaparkan potensi hubungan ekonomi kedua negara yang mulai menunjukkan perkembangan yang cukup positif.

“Hubungan perdagangan antara Indonesia dengan Burundi memiliki ruang yang sangat besar untuk terus dikembangkan. Selain menunjukkan adanya tren positif dalam dari nilai perdagangan antara kedua negara dan masih belum tersentuhnya potensi ekonomi di Burundi,” jelas Dubes Pardede.

Sementara Ketua Federasi Kamar Dagang dan Industri Burundi, Audace Ndayizeye,  menyetujui pandangan Dubes Pardede mengenai potensi dari kedua negara yang perlu ditindaklanjuti lebih lanjut.

“Indonesia dan Burundi dapat saling melengkapi dan menggali lebih dalam potensi kerja sama ekonomi antara kedua negara. Burundi sedang terus berusaha memperbaiki kondisi ekonominya, sehingga kerja sama dengan Indonesia di berbagai sektor yang dapat memenuhi permintaan konsumen sangatlah menguntungkan,” ujar Ndayizeye.

Nilai perdagangan Indonesia dengan Burundi mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari 948,1 ribu dolar AS di tahun 2017 menjadi 2,1 juta dolar AS. Terjadi peningkatan sebesar 131 persen.

Produk ekspor Indonesia ke Burundi antara lain adalah kelapa sawit, mesin, ban, aki, dan produk plastik. Sementara itu, impor Indonesia dari Burundi adalah beberapa produk yang masuk ke dalam golongan kopi, teh dan rempah.

Sementara itu, potensi investasi bagi perusahaan Indonesia di Burundi antara lain, food packaging, transportasi danau, pengolahan hasil pertanian, pertambangan dan perhotelan.

Dari pertemuan dengan pengusaha di Burundi, mereka tertarik untuk menjajaki untuk produk Indonesia seperti antara lain: kertas, sereal instan, minyak atsiri, gula merah (palm sugar) dan pengemasan makanan (food packaging). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA