Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussles (Senin, 15/7), Mogherini mendesak Iran untuk mengakui pekerjaan yang dilakukan oleh Perancis, Inggris dan Jerman untuk menyelamatkan perjanjian 2015, setelah Amerika Serikat secara sepihak menarik diri Mei lalu.
Sejak itu, Amerika Serikat dan Iran terlibat dalam perang retorika dan ketegangan di wilayah Teluk.
"Kami mengundang Iran untuk membalikkan langkah-langkahnya dan kembali sepenuhnya mematuhi perjanjian," kata Mogherini.
"Kenyataannya adalah bahwa kesepakatan itu telah menghindari Iran mengembangkan senjata nuklir, dan itu telah efektif. Saya pikir semua orang saat ini mengakui tidak ada alternatif untuk kesepakatan ini," jelasnya.
"Sebagai sebuah komunitas internasional pada umumnya, itu adalah kunci untuk mempertahankan situasi setenang mungkin di kawasan itu," tambah Mogherini.
Iran sendiri baru-baru ini mengingkari kewajibannya berdasarkan kesepakatan tesebut dengan melakukan pengayaan uranium ke tingkat kemurnian yang lebih tinggi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: