Trump pun enggan mengomentari lebih lanjut pembelian persenjataan yang dilakukan Turki. Salah satu sebabnya adalah karena dia merasa punya hubungan cukup dekat dengan Presiden Turki.
"Saya punya hubungan baik dengan Presiden Erdogan," ucap Trump, dikutip
AFP. "Ini sebuah situasi yang rumit. Dengan suara-suara yang muncul belakangan ini, kami akan bekerja untuk menyelesaikannya. Kita lihat apa yang terjadi."
Buntut dari pembelian rudal Rusia oleh Turki, Pentagon pun lngsung beraksi. Turki tak bisa lagi berpartisipasi dalam pembuatan jet F-35 buatan NATO dan menghentikan rencana Turki membeli 100 buah pesawat tempur canggih tersebut.
"Karena mereka (Turki) memiliki sistem rudal buatan Rusia, maka mereka kini dilarang membeli seratus pesawat. Saya bisa katakan, Lockheed tidak akan senang. Karena itu adalah sebuah pekerjaan besar," imbuh dia.
Turki sebelumnya pernah mengajukan penawaran untuk membeli sistem senjata pertahanan dari Amerika Serikat pada 2009. Mereka ini membeli rudal Patriot seharga 7,8 miliar dolar AS.
Namun, kesepakatan ini tak berlanjut di era Presiden Barack Obama. Hingga akhirnya pihak Turki memilih untuk membeli rudal dari Rusia yang tak lain merupakan rival dalam urusan persenjataan dengan Amerika Serikat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.