Di antara akun resmi portal berita Iran yang ditangguhkan Twitter itu adalah Young Journalists Club (YJC) yang dijalankan oleh penyiar negara IRIB, IRNA yang dikelola negara, dan Mehr.
Dimuat
BBC (Minggu, 21/7), portal-portal berita yang akunnya ditangguhkan itu berspekulasi bahwa penangguhan tersebut terkait dengan ketegangan yang tengah terjadi di wilayah tersebut.
Secara khusus, mereka yakin bahwa mereka dihukum karena melaporkan penyitaan Iran atas kapal tanker berbendera Inggris di Teluk pada hari Jumat (19/7).
Namun sebuah sumber Twitter mengkonfirmasi ke beberapa portal berita, bahwa akun tersebut ditangguhkan karena pelecehan terkoordinasi dan ditargetkan terhadap orang-orang yang terkait dengan Baha'i, atau agama minoritas di Iran.
Sejak tahun 1980an, orang-orang Baha'i mengklaim bahwa ratusan pengikut mereka telah dibunuh, dipenjara atau disiksa.
Meskipun saat ini ada lebih dari 300 ribu anggota komunitas Baha'i di Iran, negara itu tidak mengakui agama itu sebagai agama resmi.
Sementara itu, Twitter merupakan sosial media ya g dilarang di Iran. Namun banyak orang terus mengakses Twitter dengan menggunakan VPN.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: