Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China: AS Ganggu Stabilitas Laut China Selatan Dengan Fitnah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 23 Juli 2019, 09:17 WIB
China: AS Ganggu Stabilitas Laut China Selatan Dengan Fitnah
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pernyataan para pejabat Amerika Serikat tentang peran China di Laut China Selatan adalah fitnah. Begitu pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri China (Senin, 22/7).

Pernyataan itu dikeluarkan setelah Amerika Serikat menyuarakan keprihatinannya atas laporan campur tangan China pada kegiatan minyak dan gas di wilayah perairan yang disengketakan.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, tindakan provokatif China dilakukan secara berulang-ulang dan ditujukan pada pengembangan minyak dan gas lepas pantai negara-negara yang bersengketa memperebutkan Laut China Selatan.

Hal itu dinilai mengancam keamanan energi regional dan merusak pasar energi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Selain itu, penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, John Bolton juga ikut buka suara mengenai hal tersebut. Di akun Twitternya, dia mengatakan bahwa perilaku koersif China terhadap tetangganya di Asia Tenggara adalah kontraproduktif dan mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan.

Menanggapi hal itu, jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang mengatakan bahwa komentar semacam itu tidak berdasar.

Dia bahkan menilai bahwa Amerika Serikat lah yang justru menimbulkan masalah di Laut China Selatan.

"Ini fitnah terhadap upaya negara-negara China dan Asia Tenggara untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan dan mengelola perbedaan dengan tepat," kata Geng.

"Negara-negara dan orang-orang di wilayah ini tidak akan mempercayai kata-kata mereka," sambungnya.

"Kami mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan perilaku tidak bertanggung jawab seperti itu dan menghormati upaya China dan negara-negara ASEAN untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan bekerja untuk perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," tegasnya, seperti dimuat Reuters. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA