Serangan yang dimaksud adalah pemukulan terhadap demonstran Hong Kong oleh gerombolan gangster pada akhir pekan kemarin.
Kejadian tersebut memperdalam ketakutan tentang penggunaan otot sewaan bayangan untuk membela kepentingan China.
Akibat kejadian tersebut, setidaknya 45 orang dirawat di rumah sakit.
Inggris dan Amerika Serikat kemudian buka suara atas kejadian itu dengan menyatakan keprihatinan soal kebebasan yang terkikis di Hong Kong.
Namun China menilai bahwa pernyataan seperti itu adalah bentuk campur tangan.
"China tidak akan mentolerir pasukan asing yang campur tangan dalam urusan Hong Kong, juga tidak akan membiarkan pasukan asing mengganggu Hong Kong," kata jurubicara kementerian luar negeri Hua Chunying pada Selasa (23/7).
"Kami menyarankan Amerika Serikat untuk mengambil kembali tangan hitam mereka di Hong Kong secepat mungkin," tambahnya, seperti dimuat
Channel News Asia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: