Menteri Keuangan Sri Lanka Mangala Samaraweera pada Jumat (26/7) mengatakan kepada parlemen negara tersebut bahwa importir limbah telah mengirim kembali sekitar 180 ton sampah mentah ke India dan Dubai pada 2017 dan 2018.
Sebelumnya, departemen pabean Sri Lanka menemukan bahwa perusahaan lokal mengimpor 241 kontainer dari Inggris, yang 15 di antaranya telah dikirim ke India dan dua ke Dubai.
Otoritas pabean Sri Lanka, mengatakan bahwa limbah tersebut salah diberi label. Disebutkan bahwa kontainer itu diimpor sebagai kasur bekas. Namun kenyataanya, kontainer-kontainer itu mengandung sampah plastik serta limbah bio dan klinis, termasuk limbah dari kamar mayat yang bertentangan dengan undang-undang internasional tentang pengangkutan bahan limbah.
Pabean Sri Lanka menegaskan, pemerintah Inggris seharusnya tidak mengizinkan ekspor tanpa terlebih dahulu melakukan kliring dengan otoritas Sri Lanka jika mereka bersedia menerima limbah yang tidak diolah.
"Kami telah memerintahkan importir dan agen pengiriman untuk mengambil langkah segera untuk mengembalikan kontainer ke asalnya (Inggris)," kata Samaraweera, seperti dimuat
Channel News Asia.
"Saya juga telah memerintahkan agar semua yang bertanggung jawab segera dituntut," tambahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: