Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dubes Valiollah: Sanksi Amerika Berdampak Pada Kerja Sama Energi Iran-Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Sabtu, 27 Juli 2019, 09:51 WIB
Dubes Valiollah: Sanksi Amerika Berdampak Pada Kerja Sama Energi Iran-Indonesia
Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Valiollah Mohammadi/RMOL
rmol news logo Sanksi unilateral yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Iran dan bahkan kepada negara-negara yang membeli minyak bumi Iran, mempengaruhi kerjasama negeri Mullah itu dengan banyak negara. Tidak terkecuali kerjasama Iran dengan Indonesia.

Dalam acara perpisahan Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Valiollah Mohammadi, dengan awak media, dia menyampaikan masa depan kerja sama Iran-Indonesia khususnya di sektor energi.

"Kami percaya bahwa sanksi unilateral dari AS, dimana sanksi ini tidak didukung oleh badan internasional manapun dan tidak didukung oleh negara manapun, hanya beberapa negara kecil dan satu rezim di dunia yang mendukungnya," kata Valiollah, di Jalan Madiun Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam (26/7).

Sanksi unilateral yang diberikan oleh AS dianggap oleh Iran sebagai sebuah perang dan sebuah tindakan terorisme dimana mempengaruhi hubungan Iran dengan negara-negara mitranya, salah satunya Indonesia.

Indonesia sendiri melalui PT Pertamina (Persero) akan melakukan kerjasama investasi di dua ladang minyak Iran untuk meningkatkan kapasitas produksi dari kedua ladang tersebut.

Minyak bumi yang dihasilkan kemudian direncanakan dibawa ke Indonesia untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Namun, dikarenakan adanya sanksi unilateral AS, kerjasama ini tidak dapat dilanjutkan dan merugikan kedua belah pihak.

"Karena sanksi unilateral dari AS, sebuah kontrak yang telah difinalisasikan oleh kedua pihak tidak sampai tahap tanda tangan oleh kedua negara. Dan ini merupakan akibat dari sanksi secara langsung," ujar Valiollah.

Meski demikian, Dubes yang menyukai nasi goreng dan sate ayam ini mengaku bahwa kedua negara tidak akan menyerah untuk melakukan kerjasama. Dijelaskan, negosiasi antara Iran dan Indonesia masih tetap berlanjut, diantaranya dengan memanfaatkan peluang di bidang pembangunan, hingga perdagangan komoditas turunan dari minyak dan gas, yaitu petrokimia.

"Kami sedang mencoba untuk menggali peluang di tengah-tengah kesulitan ini di bidang pembangunan, pembangkit di Indonesia, maupun perdagangan komoditas turunan dari minyak dan gas," sebutnya.

Selain Indonesia, lanjut Valiollah, ada beberapa negara lain yang dirugikan atas adanya sanksi unilateral di AS terhadap Iran, di antaranya adalah Tiongkok dan Turki. Sementara terdapat beberapa negara lainnya yang telah 'diperingatkan' ole AS, seperti India, Jepang, hingga Korea Selatan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA