Pengacara umum Nigeria, Dayo Apata akhir pekan ini mengkonfirmasi bahwa pengadilan federal mengizinkan pemerintah untuk melarang Gerakan Islam Nigeria (IMN).
Langkah tersebut menawarkan kesempatan kepada pihak berwenang untuk lebih keras menekan kelompok itu.
Anggota IMN sendiri kerap melakukan aksi di ibukota Abuja menyerukan pembebasan pemimpin mereka, Ibrahim el-Zakzaky, yang telah ditahan sejak Desember 2015. Saat itu, tentara membunuh hampir 350 pengikutnya di kompleksnya dan sebuah masjid di dekatnya di negara bagian Kaduna utara.
Dia kemudian menghadapi dakwaan pembunuhan, pembunuhan karena kesalahan, majelis yang melanggar hukum, gangguan perdamaian publik, dan pelanggaran lainnya setelah kekerasan 2015. Zakzaky mengaku tidak bersalah.
Sejak saat itu, aksi protes kerap dilakukan oleh pengikutnya. Protes sering berubah menjadi kekerasan yang merenggut korban jiwa.
Dikabarkan
Al Jazeera, kelompok yang mewakili minoritas Muslim Syiah Nigeria, mengatakan akan terus memprotes hingga mengamankan Zakzaky yang mendirikan IMN pada akhir 1970-an.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: