Pertemuan Esper dan Abe dilakukan di Kantor Perdana Menteri di Tokyo. Esper mengatakan, AS sangat mengecam China yang telah mengganggu kestabilan kawasan Indo-Pasifik dengan mengatakan, "Agresi militer dan strategi ekonomi predator mereka (China) telah melanggar tatanan internasional yang selama ini kami coba tegakkan," kata Esper.
Selain membahas situasi Indo-Pasifik, pertemuan ini juga membahas koalisi maritim yang diusulkan oleh AS di Selat Hormuz, Timur Tengah. Diketahui kemarin, Selasa (6/8), Inggris telah menyatakan partisipasinya di Selat Hormuz, sedangkan Jerman menolak ajakan koalisi tersebut.
Sebelumnya, Esper memang telah mendesak Jepang untuk mempertimbangkan mengambil bagian untuk melindungi Selat Hormuz dan melawan Iran. Abe mengatakan Jepang akan mempertimbangkan peran apa saja yang dapat dimainkan dengan mempertimbangkan hubungan AS dan Jepang.
"Setiap negara memiliki kepentingan dalam navigasi dan perdagangan bebas, sehingga perlu benar-benar mempertimbangkan untuk terlibat dalam selat ini," ujar Esper dalam perjalanannya ke Tokyo menemui PM Jepang, Shinzo Abe dan Menhan Takeshi Iwaya.
Dilansir dari Reuters, Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga mengatakan bahwa Abe dan Esper mengonfirmasi bahwa kedua negara akan bekerja sama untuk perdamaian dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik serta akan semakin memperkuat aliansi antara kedua negara.
Sedangkan perihal koalisi Selat Hormuz, Yoshihide Suga mengatakan belum mengetahui lebih lanjut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: