Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KBRI Quito Fasilitasi Peningkatan Perdagangan Dengan Ekuador

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Sabtu, 10 Agustus 2019, 10:33 WIB
KBRI Quito Fasilitasi Peningkatan Perdagangan Dengan Ekuador
Foto: KBRI Quito
rmol news logo KBRI Quito bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City menggandeng Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau EXIM Bank Indonesia untuk melancarkan promosi ekonomi di Ekuador.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Melalui forum bertajuk Doing Business With Indonesia yang dilaksanakan secara back to back di dua kota utama Ekuador pada 30 dan 31 Juli 2019 lalu, Indonesia berupaya memberikan sejumlah informasi teknis dan praktis terkait potensi dan mekanisme melakukan perdagangan dengan Indonesia.

Hadirnya LPEI sebagai salah satu pembicara utama dalam forum tersebut telah berhasil menjadi katalisator yang menarik minat dan antusiasme para pengusaha Ekuador untuk mengeksplorasi lebih jauh potensi produk-produk Indonesia di Ekuador.

LPEI menjelaskan bahwa sesuai dengan mandatnya, LPEI memfokuskan diri untuk mendorong ekspor Indonesia. Walau demikian LPEI tetap membuka kemungkinan untuk membiayai impor jika kiranya barang tersebut dibutuhkan sebagai bahan baku produk ekspor Indonesia atau dapat diolah menjadi barang subtitusi untuk produk impor lain yang lebih mahal.

Kementerian Luar Negeri Indonesia juga hadir menjadi pembicara dalam forum tersebut guna promosikan Trade Expo Indonesia 2019 dan Indonesia-Latin America and the Caribean (Ina-LAC) Business Forum. Ina-LAC yang akan dilaksanakan pada 14-15 Oktober 2019 sendiri merupakan Forum Bisnis pertama Indonesia dengan Kawasan Amerika Latin dan Karibia.

Inisiatif Ina-LAC ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk memperluas hubungan Indonesia dengan pasar non-tradisional. Forum ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk mengembangkan hubungan perdagangan dengan kawasan Amerika Latin.

Untuk itulah mengapa Ekuador dikategorikan sebagai pasar potensial yang tengah dieksplorasi oleh pemerintah. Ekuador sendiri merupakan mitra dagang Indonesia terbesar kelima di Amerika Selatan. Diakui walau secara global, tingkat perdagangan antara Indonesia dan Ekuador belum terlalu signifikan, namun terlihat adanya peningkatan substantive tiap tahunnya.

Dubes RI Quito, Diennaryati Tjokrosuprihatono menyampaikan bahwa forum ini merupakan salah satu upaya Pemerintah RI dalam memfasilitasi peningkatan perdagangan antara Indonesia dan Ekuador. Tahun ini, KBRI memilih untuk melakukan pendekatan berbeda dengan pemaparan informasi yang lebih teknis dan praktis guna meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan pengusaha Ekuador dengan Indonesia.

Jauhnya jarak kedua negara, seringkali menjadi alasan utama yang membatasi lalu lintas perdagangan, begitu pula dengan peraturan ekspor-impor kedua negara.

Untuk itulah dalam forum ini, KBRI bekerjasama dengan Kamar Dagang Quito turut mengundang sejumlah pembicara dari Ekuador seperti dari pihak ADUANA (Bea Cukai Ekuador), Columtrad (perusahaan logistic) dan Toyota Casabaca Ecuador sebagai salah satu partner dagang Indonesia yang mendapatkan Primaduta Award di tahun 2018," terang Dubes dalam keterangnnya, Sabtu (10/8).

Dyza Rochadi, Kepala Divisi Trade Finance dari LPEI mengatakan bahwa LPEI melihat Ekuador sebagai pasar potensial untuk industri strategis Indonesia seperti produk PT. Dirgantara Indonesia, PT. Pindad maupun PT. PAL.

Disampaikan pula bahwa sebagai tahap awal, LPEI ingin membuka hubungan antar bank guna memfasilitasi perdagangan antar kedua negara secara langsung. Pembukaan hubungan korespondensi ini diharapkan dapat diikuti dengan pembukaan fasilitas trade finance/commercial line antar bank. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA