Ada dua kandidat yang bersaing dalam pemilu tersebut, yakni Alejandro Giammatei dari partai politik Vamos dan mantan ibu negara tengah-kiri Sandra Torres.
Siapapun pemenang dalam pemilu tersebut, yang jelas presiden baru Guatemala nantinya akan menghadapi pekerjaan rumah besar.
Pasalnya, presiden sebelumnya, Jimmy Morales telah menandatangani kesepakatan tidak populer dengan Washington untuk bertindak sebagai penyangga terhadap imigrasi ilegal di bawah tekanan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dikabarkan
Reuters, pemerintahan Morales menandatangani perjanjian tersebut karena terancam dengan sanksi ekonomi jika mengatakan tidak.
Dengan kesepakatan itu maka Guatemala akan menjadi negara ketiga yang aman bagi para migran, meskipun kemiskinan dan kekerasan endemik masih melanda negara Amerika Tengah itu.
Kedua calon presiden yang bersaing untuk menggantikan Morales sama-sama menentang perjanjian itu. Namun tidak jelas apakah keduanya akan mampu berbuat banyak untuk menghentikannya.
Penentangan serupa juga datang dari warga Guatemala. Hal itu terlihat dari sebuah jajak pendapat yang diterbitkan minggu ini oleh surat kabar Guatemala
Prensa Libre yang menunjukkan delapan dari 10 responden menolak gagasan agar negara itu menerima migran asing yang mencari suaka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: