Setelah memaksa lebih dari 1 juta orang dievakuasi, topan yang masuk kategori 3 tersebut merenggut nyawa sedikitnya 18 orang dalam bencana tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di Kota Wenzhou, sekitar 400 km selatan Kota Shanghai, Sabtu (10/8).
Lebih lanjut, menurut otoritas Provinsi Zhejiang, 14 kematian diumumkan pada keesokan harinya, plus 16 orang belum ditemukan. Meski belum jelas apakah mereka adalah korban bencana longsor atau akibat lain dari terjangan topan Lekima.
"Saat ini pekerjaan pencarian dan penyelamatan dari berbagai daerah masih berlangsung," kata otoritas Zhejiang melalui media sosial Weibo, seperti dilansir
Channel News Asia.
Tidak hanya merenggut korban jiwa, badai dengan angin berkecepatan 187 km/jam ini juga menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari 15,8 miliar yuan atau sekitar Rp 31 triliun.
Di Kota Linhai saja, kerugian mencapai 2,1 miliar yuan atau Rp 4,2 miliar. Termasuk 183 rumah roboh dan lebih dari 600 jalan rusak, serta lebih dari 3.200 penerbangan terpaksa dibatalkan.
Setelah menghantam Provinsi Zhejiang dan sekitarnya pada Sabtu (10/8), topan Lekima diperkirakan akan menyeberang dan menghantam Provinsi Jiangsu dan Provinsi Shandong. Pemerintah kedua provinsi ini pun telah mengeluarkan peringatan merah akan adanya hujan lebat dan ancaman bencana lainnya akibat topan Lekima.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.