"Wilayah ini telah menjadi kotak korek api yang siap untuk dinyalakan karena dibanjiri dengan senjata AS dan sekutunya," ujar Menlu Zarif dalam wawancara dengan TV
Al Jazeera seperti dilansir situs
Sputnik News, Senin (12/8).
Zarif menyatakan itu sebagai respons atas usaha AS membentuk koalisi di Teluk Persia untuk melawan negaranya.
Zarif juga menambahkan bahwa saluran teluk yang sempit itu akan menjadi kurang aman akibat keberadaan kapal asing di sana.
Senada dengan Menlu Zarif, Komandan Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, Laksamana Muda Alireza Tangsiri, menegaskan bahwa keamanan Teluk Persia dan Selat Hormuz adalah tanggung jawab unit-unit elite Iran dan tidak memerlukan campur tangan orang-orang asing.
Tangsiri juga menyinggung niat Israel bergabung dengan koalisi Angkatan Laut yang diusulkan AS di Teluk Persia untuk memastikan keamanan rute navigasi di sana. Menurutnya, hal tersebut pasti memicu perang dan konfrontasi.
AS telah mengajak beberapa negara seperti Inggris, Jerman sampai Jepang untuk masuk ke koalisi keamanan maritim Teluk Persia. Sejauh ini baru Inggris yang menyatakan kesediaanya, sedangkan Jerman menolak, dan Jepang belum mengumumkan sikap resmi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: