Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Trump Akui AS Belajar Banyak Dari Kegagalan Skyfall Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 13 Agustus 2019, 09:42 WIB
Trump Akui AS Belajar Banyak Dari Kegagalan Skyfall Rusia
Donald Trump/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) belajar banyak dari ledakan mematikan selama uji coba rudal Rusia yang menyebabkan tingkat radiasi meningkat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Penegasan itu disampaikan Presiden AS Donald Trump dalam akun Twitter pribadi, Senin (12/8).

"Kami memiliki teknologi yang serupa, meskipun lebih maju," ujarnya.

Dia menambahkan ledakan “Skyfall” Rusia membuat orang khawatir tentang udara di sekitar fasilitas bahkan jauh di luarnya dan itu tidak bagus.

Para ahli telah menghubungkan ledakan yang menewaskan sedikitnya lima orang itu dengan rudal jelajah bertenaga nuklir, Burevestnik 9M730 yang dikenal oleh NATO sebagai SSC-X-9 Skyfall, yang selama ini disebut-sebut oleh Presiden Vladimir Putin.

Meski demikian, pernyataan Trump bahwa AS memiliki teknologi serupa segera ditentang oleh pakar Amerika Joe Cirincione. Diwartakan oleh Al Arabiya, Cirincione mengatakanAS tidak memiliki program rudal jelajah bertenaga nuklir.

"Kami mencoba membangunnya, pada tahun 1960-an, tetapi itu terlalu gila, terlalu tidak bisa dijalankan, terlalu kejam bahkan untuk tahun-tahun kacang nuklir, tahun Perang Dingin," balas Cirincione di Twitter.

Pekan lalu, tepatnya pada hari Kamis (8/8), Rusia mengadakan uji coba rudal di fasilitas militer dekat Kutub Utara di pantai Laut Putih, Nyonoksa.

Sayangnya, uji coba tersebut gagal dan membuat lingkungan sekitar terpapar radiasi. Pemerintah Rusia, melalui badan nuklir Rosatom sendiri baru memberikan pernyataan pada hari Sabtu (10/8).

"Rudal itu sedang diuji coba di sebuah platform di laut ketika bahan bakarnya terbakar dan menyebabkan ledakan. Beberapa staf terhempas ke laut," ujar Rosatom. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA