Sehari setelah unjuk rasa yang melibatkan ribuan orang prodemokrasi, salah satu bandara tersibuk di dunia itu mulai menjalankan aktivitas. Pada Selasa pagi (13/8), penumpang terlihat sudah mengantre untuk mengejar penerbangan.
Pihak Otoritas Bandara pun telah mengumumkan bahwa mereka akan melaksanakan penjadwalan ulang sementara terkait kelumpuhan sistem kemarin.
Papan status penerbangan di aula keberangkatan sudah menunjukkan beberapa jadwal penerbangan dengan status "
boarding soon".
Meski demikian, dilansir
Al Jazeera, terdapat lebih dari 300 penerbangan yang dibatalkan. Hal serupa juga diberitakan
South China Morning Post, sebanyak 160 penerbangan keluar dan 150 penerbangan masuk sudah dibatalkan pada hari ini.
Hal ini jelas membuat rugi banyak calon penumpang. Karena mereka sudah berada di sana sejak otoritas Bandara mengumumkan penutupan aktivitas pada Senin (12/8). Kini mereka harus kembali menanti jadwal yang belum pasti.
"Ini ketiga kalinya saya keluar dari tempat ini. Sangat sulit jika harus mendorong koper ke mana-mana, sangat tidak lucu," keluh Kerry Dickinson seorang calon penumpang asal Afrika Selatan, dikutip
Al Jazeera. Unjuk rasa di Hong Kong memang belum menunjukkan sinyal akan berhenti, meski sudah berlangsung lebih dari dua bulan. Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam menyebut unjuk rasa yang melibatkan ribuan orang tersebut merupakan "kegiatan melanggar hukum atas nama kebebasan".
Selain itu, unjuk rasa juga dinilai telah merusak aturan dan perekonomian pusat keuangan Asia tersebut. Dan butuh waktu lama untuk melakukan pemulihan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: