Bachelet juga mendesak Hong Kong untuk menyelidiki bukti dugaan bahwa pasukannya menembakkan gas air mata kepada para pemrotes dengan cara-cara yang dilarang oleh hukum internasional.
China menanggapi pernyataan Bachelet itu dengan menyebutnya sebagai pernyataan yang salah tentang Hong Kong. China menganggap, pernyataan itu sama dengan campur tangan dalam urusan dalam negerinya.
Misi China ke PBB di Jenewa mengatakan dalam sebuah pernyataan (Selasa, 13/8) bahwa para pengunjuk rasa di Hong Kong telah menghancurkan fasilitas-fasilitas publik, melumpuhkan bandara, menghalangi angkutan umum dan menggunakan senjata-senjata mematikan.
China menegaskan bahwa perilakucpara pengunjuk rasa menunjukkan kecenderungan untuk menggunakan terorisme.
"Pemerintah pusat China dengan tegas mendukung Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam dan pemerintah Hong Kong dalam melaksanakan tugas mereka sesuai dengan hukum dan mendukung kepolisian Hong Kong dan organ-organ yudisial dalam menegakkan hukum secara tegas," begitu bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat
Channel News Asia.
Aksi unjuk rasa di Hong Kong sendiri sejak dua hari terakhir telah membuat Bandara Internasional Hong Kong Lumpuh dan menyebabkan ratusan jadwal penerbangan dibatalkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: