Meski hanya mengirim persembahan ritual, Abe tetap saja berpotensi mendapat kritikan negara-negara tetangga Jepang. Karena kunjungan ke kuil Yasukuni ini, bagi Korea Selatan dan China, dipandang sebagai penghormatan terhadap para penjahat perang.
Dilansir
Al Jazeera, kunjungan para pemimpin Jepang ke kuil Yasukuni masih menjadi kontroversi. Karena, menurut Korea Selatan dan China, ritual tersebut secara tidak langsung menghormati 14 pimpinan militer Jepang yang dihukum sebagai penjahat perang.
Berbeda dari tahun sebelumnya, tampaknya kritikan dari Korsel tahun ini akan lebih kuat. Mengingat hubungan kedua negara sedang mengalami titik terendah belakangan ini. Tentunya juga didorong oleh ingatan pahit penjajahan Jepang selama 35 tahun sejak 1910 terhadap Korsel.
Sedangkan bagi China, Jepang telah gagal menebus dosa penjajahannya atas beberapa bagian wilayah mereka.
Abe sendiri hanya pernah sekali saja mengunjungi kuil Yasukuni secara pribadi sejak menjabat pada 2012. Meski demikian, Abe secara teratur mengirim persembahan setiap 15 Agustus dan festival musim semi serta gugur.
Di sisi lain, pihak Korsel pada Kamis (15/8) akan mengadakan festival nyala lilin di Seoul untuk memperingati hari pembebasan dari Jepang. Sekaligus untuk mengecam keputusan dagang yang dikeluarkan Abe baru-baru ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: