Hal itu dia ungkapkan dalam pidato pertamanya untuk memperingati akhir Perang Dunia Kedua (Kamis, 15/8), sejak penobatanmya pada bulan Mei lalu.
Channel News Asia memuat, Pidato Naruhito menggunakan bahasa yang lekat digunakan sang ayah, Akihito.
"Mengenang kembali tahun-tahun damai yang panjang setelah perang, merenungkan masa lalu kita, dan mengingat perasaan penyesalan yang mendalam, saya sungguh berharap bahwa kehancuran perang tidak akan pernah terulang," kata Naruhito.
"Selama 74 tahun sejak berakhirnya perang, perdamaian dan kemakmuran negara kita hari ini telah dibangun melalui upaya tak kenal lelah dari rakyat," sambungnya dalam upacara khidmat di Tokyo.
Upacara peringatan tahun ini digelae di waktu yang sensitif, karena Jepang dan Korea Selatan tengah terlibat dalam hubungan yang tegang akibat sejarah masa perang yang kemudian berimbas pada masalah ekonomi saat ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: