Aksi provokasi itu dilakukan tepat sehari setelah Presiden Moon Jae-in menyatakan kesediaan Korea Selatan untuk "menggandeng tangan" Korut.
Militer Korsel mengatakan rudal tersebut ditembakkan dari dekat kota Tongchon, Provinsi Kangwon ke arah Laut Jepang. "Militer sedang memantau situasi jika ada peluncuran tambahan sambil mempertahankan kesiapan," jelas JCS, seperti dilansir oleh
Al Jazeera.
Diketahui, aksi kali ini merupakan peluncuran keenam sejak Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un memberikan peringatan serius terhadap latihan gabungan militer AS dan Korsel yang diselenggarakan awal Agustus.
Sebelumnya, Pyongyang's Committee for the Peaceful Reunification of the Country merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa pihaknya menolak komentar Presiden Moon Jae-in dan mengatakan tidak ada lagi yang perlu dibicarakan dengan pihak Korsel.
Diketahui pada Pidato Kemerdekaan Korsel (Kamis, 15/8) Moon menyampaikan keinginannya untuk melakukan unifikasi dengan Korut demi kawasan Asia Timur yang stabil.
Saat ini, Korut tengah terjebak oleh penangguhan unilateral uji coba nuklir dan rudal jarak jauh dengan Amerika Serikat. Menurut Resolusi PBB, Korut dilarang untuk meluncurkan rudal balistik jarak pendek, menengah, maupun jauh.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.