"Kami terbuka untuk bisnis, tetapi kami tidak untuk dijual," begitu penegasan Menteri Luar Negeri Greenland, Ane Lone Bagger seperti dimuat
Reuters (Jumat, 16/8).
Trump sendiri diketahui akan mengunjungi Kopenhagen, Denmark pada bulan September mendatang. Salah satu agenda pembahasan yang dibawa Trump adalah soal Greenland yang merupakan wilayah otonomi Denmark.
Desas-desus soal pembelian Greenland pertama kali dilaporkan oleh
Wall Street Journal pekan ini dengan merujuk pada dua sumber yang dekat dengan informasi tersebut.
Gagasan soal pembelian Greenland itu sempat ditertawakan oleh beberapa penasihat karena dianggap sebagai lelucon.
Sejumlah pejabat di Denmark pun menertawakan rencana itu.
"Itu pasti lelucon April Mop. Benar-benar keluar dari musim," kata mantan perdana menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen di Twitter.
"Jika dia benar-benar merenungkan hal ini, maka ini adalah bukti terakhir, bahwa dia sudah gila," kaya jurubicara urusan luar negeri untuk Partai Rakyat Denmark, Soren Espersen.
Greenland sendiri diketahui merupakan wilayah yang memerintah sendiri dari Denmark dan terletak di antara Atlantik Utara dan samudra Arktik. Wilayah ini bergantung pada dukungan ekonomi Denmark.
Greenland menangani urusan dalam negerinya sendiri sementara Kopenhagen menjaga pertahanan dan kebijakan luar negeri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: