Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kecerdikan Demonstran Hong Kong Hadapi Teknologi Tinggi China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Sabtu, 17 Agustus 2019, 01:34 WIB
Kecerdikan Demonstran Hong Kong Hadapi Teknologi Tinggi China
Penggunaan laser oleh demonstran Hong Kong/Net
rmol news logo Unjuk rasa yang terjadi di Hong Kong mendapat sorotan dunia. Bukan hanya tuntutan menolak RUU Ekstradisi, melainkan juga kecerdasan demonstran dalam menghadapi polisi dan teknologi tinggi milik China.

Penggunaan masker dan payung oleh pengunjuk rasa ternyata memiliki fungsi khusus. Kedua alat tersebut digunakan sebagai cara konvensional untuk menghindadri sistem pengenalan wajah yang dimiliki China.

Kemampuan pengenalan wajah untuk menangkal unjuk rasa pertama kali dikenalkan China saat melakukan penahanan terhadap lebih dari satu juta warga Uighur di Provinsi Xinjiang. Dengan teknologi pengenalan wajah, China memiliki kontrol terhadap populasi Uighur.

Tidak hanya cara konvensional. Pengunjuk rasa juga pernah melawan tekonologi tinggi China itu dengan menggunakan laser. Seperti saat awal-awal unjuk rasa berlangsung, sebuah video menunjukkan lusinan laser pointer ditujukan pada polisi.

Tujuannya bukan hanya untuk membuat bingung polisi, namun laser tersebut juga digunakan untuk menghindari sistem pengawasan massa China, khususnya sistem pengenalan wajah.

Polisi yang merasa kesulitan menangkal demonstran bahkan secara khusus telah memperingatkan pengunjuk rasa agar tidak menggunakan laser. Alasannya, karena dapat membutakan petugas.

Setelah permintaan maaf pengunjuk rasa pada hari Rabu (14/8), tensi ketegangan mulai menurun. Warganet yang memperhatikan unjuk rasa Hong Kong memberikan komentar di media sosial. Salah satunya dengan akun @alessabocchi.

“Pengunjuk rasa Hong Kong berada di level lain. Mereka menggunakan laser untuk menghindari kamera pengenal wajah. Perang cyber melawan arificial intelligence (AI) China,” ujarnya seperti diberitakan Al Jazeera, Jumat (16/8). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA