Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Yordania, seperti dimuat
Ak Jazeera Minggu, 18/8), pemanggilan itu dilakukan untuk menyuarakan kecaman dan penolakan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Israel di situs yang sangat sensitif, yakni Yerusalem.
Dalam insiden minggu lalu, pasukan keamanan Israel menembakkan gas air mata, peluru karet dan granat suara pada jamaah Palestina.
Yordania sendiri adalah satu-satunya negara Arab selain Mesir yang memiliki perjanjian damai dengan Israel untuk mengawasi situs-situs suci Islam di Yerusalem.
Yordania mengecam penutupan gerbang masjid dan pembatasan yanh ditempatkan pada masuknya jamaah dalam keadaan apa pun.
Meneri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi dalam cuitan di Twitter mengatakan bahwa dia bertemu dengan perwakilan Uni Eropa sebelumnya untuk menekankan urgensi langkah-langkah internasional terhadap pelanggaran Israel terhadap Situs Suci di Yerusalem yang diduduki.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: