Seperti dilansir
Japan Times, Senin (19/8), perusahaan
e-commerce China, Taobao, yang merupakan anak perusahaan Alibaba Group Holding Ltd melakukan
blacklist kepada terhadap beberapa "barang sensitif" yang dikirim ke Hong Kong.
Adapun barang-barang yang dimaksud di antaranya adalah kaus hitam, payung, helm, spanduk, pena laser, juga masker wajah. Barang-barang itu memang merupakan atribut khusus para pengunjuk rasa di Hong Kong.
Selain itu, Taobao juga akan meminimalkan akses pencarian barang-barang sensitif tersebut bagi konsumen di Hong Kong. Nantinya, para konsumen Hong Kong akan mendapatkan hasil "barang tidak ditemukan" saat mencari barang-barang tersebut di dunia maya.
Taobao jadi perusahaan kesekian yang membatasi akses barang-barang "sensitif" di Hong Kong. Sebelumnya, situs
e-commerce JD.com juga mengaku telah kehabisan stok untuk helm dan pena laser di wilayah Hong Kong dan Makau.
Pada bulan lalu, perusahaan pengiriman Taopai.hk juga mengunggah pemberitahuan bahwa bea cukai dan pemerintah Hong Kong melakukan pembatasan barang impor tertentu. Pihaknya menyebutkan bahwa tidak ada "barang untuk kerusuhan" yang dapat diangkut oleh perusahaan tersebut.
Meski demikian, perwakilan bea cukai Hong Kong menyatakan bahwa pihaknya tidak menerima arahan untuk mengontrol impor barang yang terkait dengan atribut para pengunjuk rasa dalam aksi protes yang telah memasuki pekan ke-11 ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: