Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China Desak Taiwan Stop Beri Suaka Pada Pengunjuk Rasa Hong Kong

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 20 Agustus 2019, 06:58 WIB
China Desak Taiwan Stop Beri Suaka Pada Pengunjuk Rasa Hong Kong
Aksi unjuk rasa di Hong Kong/Net
rmol news logo China mengecam Taiwan karena menawarkan suaka kepada orang-orang Hong Kong yang menghadapi penuntutan karena terlibat dalam protes anti-pemerintah.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pemerintah China mendesak para pemimpin Taiwan untuk berhenti mencampuri urusan wilayah.

Jurubicara untuk Kantor Urusan Taiwan di China, Ma Xiaoguang meperingatkan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan untuk berhenti merusak aturan hukum di Hong Kong.

"Berhenti mencampuri urusan Hong Kong, dan berhenti memanjakan para penjahat dengan cara apa pun," tegasnya.

"(Taiwan) mengabaikan fakta dan membalikkan hitam dan putih, tidak hanya menutupi kejahatan sejumlah kecil militan Hong Kong, tetapi juga memicu kesombongan mereka untuk menghancurkan Hong Kong", sambung Ma.

Presiden Taiwan Tsai Ing Wen diketahui menyuarakan dukungan terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong bulan lalu dan memberikan suaka kepada beberapa dari para pengunjuk rasa tersebut.

Bulan lalu setelah puluhan aktivis Hong Kong dilaporkan terlibat dalam penyerbuan parlemen kota, banyak dari mereka yang melarikan diri ke Taiwan untuk mencari perlindungan.

"Mereka secara terbuka mengklaim menyediakan suaka (pengunjuk rasa), membuat Taiwan menjadi tempat perlindungan para penjahat. Di mana hal ini menempatkan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Taiwan?" tanya Ma, seperti dimuat Channel News Asia (Senin, 19/8).

China diketahui menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang menunggu penyatuan kembali. Namun Taiwan menganggap pulau itu adalah negara demokrasi yang diperintah sendiri. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA