Pemerintah China mendesak para pemimpin Taiwan untuk berhenti mencampuri urusan wilayah.
Jurubicara untuk Kantor Urusan Taiwan di China, Ma Xiaoguang meperingatkan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan untuk berhenti merusak aturan hukum di Hong Kong.
"Berhenti mencampuri urusan Hong Kong, dan berhenti memanjakan para penjahat dengan cara apa pun," tegasnya.
"(Taiwan) mengabaikan fakta dan membalikkan hitam dan putih, tidak hanya menutupi kejahatan sejumlah kecil militan Hong Kong, tetapi juga memicu kesombongan mereka untuk menghancurkan Hong Kong", sambung Ma.
Presiden Taiwan Tsai Ing Wen diketahui menyuarakan dukungan terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong bulan lalu dan memberikan suaka kepada beberapa dari para pengunjuk rasa tersebut.
Bulan lalu setelah puluhan aktivis Hong Kong dilaporkan terlibat dalam penyerbuan parlemen kota, banyak dari mereka yang melarikan diri ke Taiwan untuk mencari perlindungan.
"Mereka secara terbuka mengklaim menyediakan suaka (pengunjuk rasa), membuat Taiwan menjadi tempat perlindungan para penjahat. Di mana hal ini menempatkan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Taiwan?" tanya Ma, seperti dimuat
Channel News Asia (Senin, 19/8).
China diketahui menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang menunggu penyatuan kembali. Namun Taiwan menganggap pulau itu adalah negara demokrasi yang diperintah sendiri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: