Rencana ini muncul setelah tawaran Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membeli Greenlad ditolak oleh Denmark.
Dalam surat yang diperoleh oleh
Associated Press, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memberi tahu Kongres bahwa mereka berharap untuk membangun kembali konsulat di ibukota Greenland, Nuuk, sebagai bagian dari inisiatif kebijakan luar negeri untuk meningkatkan kehadiran Washington di Kutub Utara.
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa Amerika Serikat harus proaktif untuk meningkatkan hubungan politik, ekonomi, dan komersial di seluruh wilayah Kutub Utara.
Karena itulah dibutuhkan konsulat untuk membantu menjalankan misi itu dan juga akan membantu mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan pejabat dan masyarakat Greenland.
"Lebih penting lagi, pos diplomatik yang diusulkan akan berfungsi sebagai platform yang efektif untuk memajukan kepentingan Amerika Serikat di Greenland," sambung surat itu, seperti dimuat ulang
Russia Today.
Untuk diketahu, Amerika Serikat pernah membuka konsulat di Greenland pada tahun 1940, tetapi kemudian menutup fasilitas itu satu dekade kemudian, tepatnya pada tahun 1953.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.