Dilaporkan oleh
Reuters, pada Minggu (25/8) beberapa pengunjuk rasa ditangkap oleh petugas polisi Hong Kong. Pasalnya, aksi para pengunjuk rasa pada Sabtu (24/8) dianggap bisa mengakibatkan kerugian pihak lain.
Para pengungjuk rasa nekat melemparkan bom molotov dan batu bata ke kawasan industri Kwun Tong. Bahkan beberapa di antaranya merusak fasilitas umum dan memasang penghalang jalan dengan tongkat bambu.
Merespons aksi pengunjuk rasa tersebut, polisi menembakkan gas air mata untuk pertama kalinya dalam seminggu ini. Akibat unjuk rasa ini, empat stasiun kereta bawah tanah MTR ditutup.
Padahal, sebelumnya aksi aksi unjuk rasa besar-besaran sempat berjalan damai usai menutup aktivitas Bandara Hong Kong pekan lalu. Karena itulah Kepala Ekseutif Hong Kong, Carrie Lam pun menyatakan kesediaannya untuk berdialog dengan pengunjuk rasa.
Sayang, pemerintah Hong Kong tidak dapat memenuhi semua tuntutan pengunjuk rasa. Bahkan beberapa pengunjuk rasa merasa tidak ada kemajuan yang signifikan usai melakukan dialog.
Oleh karenanya, Jumat (23/8) kemarin para aktivis merencanakan unjuk rasa besar-besaran pada akhir pekan ini. Seperti melakukan pawai, menghalangi akses ke bandara, hingga membentuk rantai manusia yang dinamakan "Hong Kong Way".
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: