Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perang Dagang AS Dan China Makin Menjadi-Jadi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 25 Agustus 2019, 15:13 WIB
Perang Dagang AS Dan China Makin Menjadi-Jadi
Ilustrasi/Net
rmol news logo Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China belum reda, justru semakin memanas. Sebab kedua negara besar itu saling bermanuver.

Teranyar, Amerika Serikat akan mengenakan tarif tambahan atas barang-barang China senilai 550 miliar dolar AS. China merespon dengan memperingatkan AS akan konsekuensi tindakan tersebut.

Sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (25/8), Kementerian Perdagangan China mengatakan tindakan AS tersebut merupakan respon atas tindakan China yang memberlakukan tarif balasan atas barang-barang AS senilai 75 miliar dolar AS.

Namun, tindakan China sendiri adalah balasan atas keputusan Presiden AS Donald Trump yang akan menaikkan tarif impor China yang bernilai 250 miliar dolar AS dari 25 persen menjadi 30 persen per 1 Oktober mendatang.

Trump juga mengumumkan kenaikan tarif atas sisa barang yang bernilai 300 miliar dolar AS dari 10 persen menjadi 15 persen per 1 September.

Berselang beberapa jam setelah China mengumumkan tindakan balasan, Trump merespon hal tersebut. Trump mengumumkan pada hari Jumat (23/8)  bahwa AS akan mengenakan bea tambahan 5 persen untuk barang-barang China dengan total nilai 550 miliar dolar AS.

Mengomentari tindakan AS itu, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa tindakan sepihak, intimidasi, dan tekanan yang dilakukan AS telah melanggar konsensus, prinsip saling menghormati dan menguntungkan, serta merusak sistem perdagangan internasional.

Lebih lanjut, AS tidak bisa meremehkan atau memandang sebelah mata atas kapabilitas yang dimiliki oleh China.

"China sangat mendesak AS untuk tidak salah menilai situasi atau meremehkan tekad rakyat China," ujar pejabat Kementerian Perdagangan China. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA