Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hong Kong Belum Reda, Pemimpin G7 Singgung Perjanjian 1984 Inggris Dan China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 27 Agustus 2019, 10:44 WIB
Hong Kong Belum Reda, Pemimpin G7 Singgung Perjanjian 1984 Inggris Dan China
Unjuk rasa Hong Kong/Net
rmol news logo Para pemimpin negara besar telah menyatakan dukungannya terhadap otonomi Hong Kong sebagaimana tertuang dalam Perjanjian 1984 antara Inggris dan China. Mereka juga menyerukan ketenangan di kota pusat bisnis dunia itu.

Hal tersebut disampaikan dalam KTT G7 di Biarritz, Prancis oleh para pemimpin Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat.

"G7 menegaskan kembali keberadaan dan pentingnya perjanjian China - Inggris 1984 tentang Hong Kong dan seruan untuk menghindari kekerasan," jelas pernyataan bersama para pemimpin dilansir Channel News Asia, Selasa (27/8).

Lebih lanjut, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menyatakan bahwa ia dan enam pemimpin G7 lainnya telah menyuarakan keprihatinan mendalam mengenai situasi Hong Kong.

"Negara-negara G7 ingin mendukung Hong Kong yang stabil dan makmur. Kami secara kolektif berkomitmen pada kerangka satu negara dua sistem," ujar Johnson.

Dua belas pekan Hong Kong dilanda unjuk rasa yang tak kunjung selesai. Pemicunya tak lain adalah RUU Ekstradisi yang kemudian menjalar menjadi tuntutan demokrasi yang lebih luas.

Dalam aksi unjuk rasa itu, bentrokan pun kerap kali terjadi. Pada akhir pekan lalu, rencana unjuk rasa berubah jadi aksi saling serang antara massa dan petugas polisi. Akibatnya, 21 petugas mengalami luka-luka dan beberapa pengunjuk rasa ditahan. rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA