"Kami menghargai (tawaran), tapi mungkin sumber daya itu lebih relevan dengan reboisasi Eropa," kata kepala staf untuk Presiden Jair Bolsonaro, Onyx Lorenzoni, seperti dimuat
The Guardian (Selasa, 27/8).
Lebih lanjut dia menyindir kebakaran yang terjadi di Perancis April lalu yang menghanguskan katedral Notre Dame.
"(Presiden Perancis Emmanuel) Macron bahkan tidak dapat menghindari kebakaran yang dapat diperkirakan di sebuah gereja yang merupakan situs warisan dunia," kata Lorenzoni.
"Apa yang dia ingin ajarkan kepada negara kita?" sambungnya.
"Brasil adalah negara demokratis dan bebas yang tidak pernah memiliki praktik kolonialis dan imperialis, karena itu mungkin tujuan dari Macron Prancis," tambahnya.
Sebelumnya, para pemimpin negara-negara G7 mengajukan tawaran bantuan pada pertemuan puncak G7 di kota Biarritz, Perancis. Pertemuan itu dipimpin oleh Perancis.
Salah satu agenda yang dibahas dalam pertemuan itu adalah kebakaran yang melalap sebagian besar Amazon yang juga dijuluki sebagai paru-paru dunia.
"Kita harus menanggapi panggilan hutan, yang terbakar hari ini di Amazon," kata Macron dalam pertemuan tersebut akhir pekan kemarin.
Paket bantuan 20 juta dolar AS dari G7 itu sendiri bertujuan untuk membantu negara-negara Amazon seperti Brasil dan Bolivia untuk memadamkan api, terutama untuk membayar lebih banyak pesawat pemadam kebakaran.
Data satelit mencatat ada lebih dari 41.000 kebakaran terjadi di wilayah Amazon sepanjang tahun ini. Lebih dari setengahnya terjadi pada bulan ini.
Para ahli mengatakan sebagian besar kebakaran dimulai oleh petani atau peternak yang membuka lahan pertanian yang ada.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: