Sebuah pernyataan Kementerian Dalam Negeri Palestina seperti yang dilansir oleh
Al Jazeera mengungkapkan ada dua ledakan yang terjadi pada Selasa malam (27/8) di wilayah pesisir yang dikuasai Hamas.
Pihak berwenang Palestina tidak memberikan rincian kejadian. Namun, menurut saksi mata, tidak ada pesawat terbang saat kejadian. Militer Israel juga membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Walaupun begitu, belakangan ini Israel terlihat gencar melakukan berbagai manuver terhadap Palestina. Seperti yang terjadi pada Senin (26/8) kemarin. Pesawat tempur Israel menyerang kompleks militer Hamas dan menewaskan seorang komandan batalyon.
Israel juga mengumumkan akan memotong penyaluran bahan bakar ke pembangkit listrik utama Palestina. Artinya pasokan listrik Gaza yang memang sudah sedikit akan makin dipangkas.
Aksi keras Israel saat ini disinyalir ada hubungannya dengan upaya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mempertahankan kekuasaannya. Nentanyahu memang sedang berjuang mendapatkan banyak suara dalam Pemilu pada 17 September mendatang.
Netanyahu sendiri dikritik oleh oposisi karena dianggap kurang keras terhadap Hamas. Sehingga, boleh jadi, ini merupakan "kampanye" Netanyahu bahwa dia juga mampu bersikap keras terhadap Hamas.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: