Begitu kata ketua Komite Rekonstruksi Gaza dari Qatar, yang dibentuk untuk membangun kembali rumah-rumah yang hancur akibat perang Gaza dan infrastruktur publik, Mohammed al-Emadi.
Emadi mengatakan, alasan di balik pesimisme yang dia lontarkan itu adalah karena banyaknya orang dan partai di kawasan itu yang secara finansial dan politik diuntungkan dari kondisi Gaza tanpa perdamaian.
"Situasi di Gaza seperti seorang lelaki yang berjalan di atas tali, berusaha menjaga keseimbangannya dan tidak jatuh ketika semua orang menusuknya, mencoba membuatnya kehilangan keseimbangan dan jatuh," kata Emadi.
"Gaza adalah tempat di mana Israel, Mesir, Otoritas Palestina, Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya mencoba untuk saling melemahkan dan bersaing untuk merebut kekuasaan," sambungnya, seperti dimuat
Al Jazeera.
Dia menjelaskan, situasi di Gaza saat ini sangat berbelit-belit sehingga dalam waktu dekat, dia pesimis soal kemungkinan adanya perjanjian damai.
"Saya tidak berpikir akan ada perdamaian antara Hamas atau Fatah atau antara Israel dan Palestina," tambahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: