"Saat ini Meksiko telah banyak berbuat baik untuk kami, dan sejujurnya kami sangat menghargai. Tetapi kami juga sangat sangat cepat mengubah aturan dan regulasi," ujar Presiden AS, Donald Trump seperti dimuat oleh
Al Jazeera. Meksiko, Guatemala, dan Honduras diketahui telah mengurangi jumlah orang yang ingin pergi ke AS secara ilegal pada bulan Agustus lalu. Menyusul usaha-usaha Trump terhadap negara-negara ini untuk menekan angka para pencari suaka.
Sebelumnya, AS telah membujuk Guatemala dan Honduras untuk melakukan kesepakatan menjadi negara ketiga yang aman dan akan menerima pencari suaka. Meski demikian, kesepakatan ini belum diratifikasi.
Sementera itu Meksiko yang mendapat bujukan yang sama menolak AS. Oleh karenanya, AS langsung mengancam kenaikan tarif apabila Meksiko tidak ingin membantu AS membendung gelombang migran.
Dengan begitu, Meksiko sepakat untuk menjaga para pencari suaka Amerika Tengah di sebelah selatan perbatasan AS, sembari menunggu penunjukkan pengadilan AS. Meksiko bahkan mengerahkan petugas Garda Nasional di sana.
Menurut Pejabat Pelaksana Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, terdapat 64 ribu orang ditahan dan dikembalikan ke perbatasan barat daya pada bulan Agustus lalu.
Angka ini turun 22 persen pada Juli dan 56 persen pada Mei. Dalam satu dekade ini, jumlah imigran ilegal didominasi oleh warga Meksiko. Namun dalam beberapa tahun terakhir posisi itu digantikan oleh Guatemala, Honduras, dan El Salvador.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: