Kali ini, Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam memperbarui ajakan dialog damai dengan pengunjuk rasa Hong Kong untuk menghentikan kekerasan.
"Kami bersiap untuk berdialog secara langsung dengan mereka. Tetapi saya mengajukan permohonan kepada semua warga Hong Kong untuk mengatakan “tidak†pada kekerasan demi membawa perdamaian dan ketertiban," ujar Lam dalam konferensi pers seperti yang dimuat oleh
Associated Press, Selasa (10/9)
Selain mengajak pengunjuk rasa untuk berdialog, Lam juga menegaskan upaya AS dan negara-negara lain untuk mencampuri urusan dalam negeri Hong Kong atas kebebasan sipil merupakan tindakan yang tidak perlu dilakukan.
Lam menambahkan, publik setidaknya harus berhati-hati atas segala berita bohong mengenai Hong Kong di sosial media yang bertujuan untuk meningkatkan sentimen anti pemerintah.
Dalam unjuk rasa akhir pekan, para pengunjuk rasa merusak stasiun kereta bawah tanah, membakar jalanan, dan memblokir lalu lintas, memaksa polisi menembakkan gas air mata.
Setelah itu, pengunjuk rasa juga mendatangi Konsulat AS untuk meminta bantuan Presiden Donald Trump.
Besarnya unjuk rasa Hong Kong juga memicu komentar banyak pihak. Salah satunya miliarder Li Ka Shing. Dalam siaran video TV lokal, Li menggambarkan suasana Hong Kong sebagai bencana terburuk sejak Perang Dunia II.
Li juga mendesak pemerintah untuk melunakkan keadilan dengan belas kasih karena kaum muda adalah masa depan Hong Kong.
"Meskipun manusia kadang-kadang berbenturan dengan aturan hukum maupun politik. Namun kedua belah pihak harus mencoba untuk menempatkan kaki mereka pada posisi orang lain. Maka masalah besar dapat dikurangi menjadi masalah yang lebih kecil," ujar Li.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: