Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hutan Indonesia Yang Terbakar, Malaysia Dan Singapura Yang "Tercekik"

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 12 September 2019, 09:13 WIB
Hutan Indonesia Yang Terbakar, Malaysia Dan Singapura Yang "Tercekik"
Kebakaran hutan di Sumatera/Net
rmol news logo Kebakaran hutan yang melanda sebagian wilayah Indonesia di Sumatera dan Kalimantan beberapa minggu terakhir megganggu negara tetangga, Malaysia dan Singapura.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

CNN memuat, lebih dari 930.000 hektar lahan terbakar, ratusan penduduk dievakuasi, dan lebih dari 9.000 personil dikerahkan untuk memerangi api.

Namun kabut asap yang muncul dari kebakaran tersebut mengganggu dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura. Kualitas udara di wilayah tersebut mencapai tingkat yang tidak sehat.

Kebakaran itu diduga disebabkan oleh petani yang menggunakan teknik tebang dan bakar untuk membersihkan lahan. Praktik serupa juga menyebabkan kebakaran yang tidak terkendali di hutan Amazon bulan lalu.

Awal pekan ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Malaysia mendistribusikan setengah juta masker wajah ke negara bagian Sarawak, yang mengalami lonjakan indeks polusi udara (API).

Bukan hanya itu, sebanyak 409 sekolah di negara bagian itu juga ditutup pada hari Selasa (10/9), sebelum dibuka kembali hari ini (Kamis, 12/9).

API mengukur berbagai polutan untuk mengukur kualitas udara, yang biasanya ditentukan oleh konsentrasi partikel halus, atau PM2.5, per meter kubik. Partikel-partikel mikroskopis dianggap sangat berbahaya karena mereka cukup kecil untuk masuk jauh ke dalam paru-paru dan dapat masuk ke organ lain atau aliran darah.

Dalam 24 jam terakhir, 11 dari 16 negara bagian dan teritori Malaysia telah mencatat tingkat API dalam kisaran 101-200 yang tidak sehat. Kabupaten Rompin di Pahang mencatat tingkat tertinggi, dengan kata "sangat tidak sehat" yang pada puncak mencapai 232.

Sementara itu di Singapura, API mencapai puncak 151 pada hari Selasa (10/9), dengan tingkat sebagian besar dalam kisaran "tidak sehat" sepanjang hari.

Menurut Pusat Meteorologi Khusus Asean (ASMC), tingkat API yang tinggi di Malaysia dan Singapura itu dikaitkan dengan asap yang muncul dari kebakaran yang terjadi di Indonesia.

Di situsnya, ASMC menggambarkan bahwa titik-titik panas yang terus-menerus muncul menyebabkan kabut asap dalam tingkat sedang hingga tebal di wilayah Sumatra dan Kalimantan Indonesia.

ASMC mensmbahkan, angin kemudian membawa kabut asap yang lebat dan tidak sehat ini ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura, yang juga mengalami polusi udara tingkat tinggi.

Sementara itu, Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) mengeluarkan nasehat kesehatan awal pekan ini yang juga menunjuk pada kebakaran di Indonesia sebagai penyebab polusi dan memperingatkan penduduk untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Menurut NEA, ada 1.286 hotspot terdeteksi di Sumatra dan Kalimantan pada hari Selasa (10/9). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA