Mereka mendengungkan lagu tidak resmi berjudul "Glory to Hong Kong" di dalam mal tersebut.
Setelah berbagai unjuk rasa berbuntut bentrokan, kali ini pengunjuk rasa Hong Kong melakukan hal yang berbeda. Pada Rabu malam (11/9), beberapa mal di Hong Kong dipenuhi oleh para aktivis anti pemerintah.
Seperti yang dilansir dari
Strait Times, tidak hanya berkumpul, mereka juga menyanyikan lagu “Glory to Hong Kongâ€.
Di New Town Plaza, distrik Sha Tin, sekitar 2.000 orang tersebar di beberapa lantai dengan meneriakkan slogan-slogan kebebasan Hong Kong.
Mereka juga menyanyikan lagu tersebut dengan sepenuh hati sembari mengangkat tangan. Bahkan beberapa orang menangis.
Pada Selasa (10/9), pengunjuk rasa juga menyanyikan lagu yang sama di pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Dunia melawan Iran.
Akhirnya, lagu tersebut menjadi terkenal dan didopsi sebagai lagu resmi pergerakan kebebasan Hong Kong.
Beberapa waktu sebelum pertandingan, ketika lagu kebangsaan China diperdengarkan para pengunjuk rasa mencemooh dan membentangkan spanduk bertuliskan "boo" dan "Hong Is Not China".
“Glory to Hong Kong†sendiri dibuat oleh seorang musisi lokal yang dikenal dengan sebutan Thomas (bukan nama asli). Hingga saat ini, lagu tersebut telah mendapatkan jumlah penonton hingga 1,3 juta di YouTube dengan berbagai versi dan terjemahan bahasa.
"Apakah Anda merasakan kemarahan dalam tangisan kami? Bangkit dan angkat bicara dan bertekun, karena kami adalah satu,†begitu penggalan lirik dari lagu tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: