China juga meminta Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mempertimbangkan kembali sanksi yang dikenakan pada Korut, Kamis (12/9).
"Kami berharap bahwa pihak AS dapat mengambil langkah-langkah praktis dalam hal ini dan melakukan upaya untuk meringankan situasi dan mempromosikan dialog," ujar Menteri Luar Negeri China, Wang Yi yang menyambut rencana kelanjutan dialog Korut dan AS seperti yang dimuat oleh
Reuters.
Wang mengatakan, China mengapresiasi berbagai insiasi positif yang dilakukan Korut untuk melakukan pembicaraan selama setahun terakhir.
Lebih lanjut, menurut Wang, pembicaraan deknulirisasi Korut dan AS hanya akan mendapatkan kemajuan bila masing-masing pihak fokus dan memperhatikan keinginan satu sama lain.
Selain itu, Wang juga berharap Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan resolusinya untuk membantu Korut meringankan kesullitan ekonomi dan mata pencaharian akibat sanksi.
Meski demikian, Wang tidak menyinggung uji coba rudal yang dilakukan Korut baru-baru ini.
Pada Senin (9/9), Korut mengatakan pihaknya bersedia untuk memulai kembali perundingan nuklir dengan AS pada akhir September.
Namun, Korut mengaku pihaknya tidak segan-segan untuk mengakhiri kesepakatan, apabila AS mengambil pendekatan baru.
Pengumuman Korut kemudian ditambah dengan peluncuran rudal jarak pendek baru ke arah timur berselang beberapa jam setelah pengumuman.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: