Dalam surat belasungkawa, Presiden Singapura, Halimah Yacob menilai bahwa Habibie merupakan sosok yang teguh dalam pelayanannya untuk Indonesia.
"Indonesia telah kehilangan seorang pemimpin yang mengarahkan negara dengan tujuan dan arah selama transisi menuju demokrasi dan setelah krisis keuangan Asia," kata Halimah dalam surat tersebut (Kamis, 12/9).
"Presiden Habibie tabah dalam pengabdiannya kepada negaranya dan dalam upayanya untuk memperbaiki kehidupan semua orang Indonesia," sambungnya seperti dimuat
Channel News Asia.
Dalam surat terpisah, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memuji Habibie karena telah memimpin Indonesia selama masa transisi yang sulit.
"Presiden Habibie memimpin Indonesia dalam transisi yang sulit selama reformasi. Itu adalah titik balik penting bagi Indonesia," tulis Lee.
"Dia bekerja keras untuk menstabilkan negara itu setelah krisis keuangan Asia 1997. Dia juga mendorong otonomi daerah dan desentralisasi yang lebih besar di Indonesia, dengan tujuan untuk menyatukan dan meningkatkan kehidupan semua orang Indonesia," sambungnya.
Dia menggarisbawahi ketertarikan Habibie akan teknologi. Lee menyebut Habibie sebagai seorang ilmuwan dari hati.
Lee bahkan mengungkapkan pengalaman pribadinya akan memori bersama Habibie.
"Kecintaannya pada teknik dan teknologi terlihat ketika saya mengunjungi pabrik Industri Pesawat Terbang Nusatura di Bandung, yang sekarang dikenal sebagai Dirgantara Indonesia, pada tahun 1987," jelas Lee.
"Itu adalah fasilitas yang mengesankan, dan kebanggaan serta kegembiraan Presiden Habibie," tambahnya.
"Dia pasti senang dengan langkah signifikan yang telah dilakukan Indonesia sejak itu dalam menumbuhkan sektor teknologinya dan ekonomi digital," sambung Lee.
Dalam surat yang sama, Lee juga menulis tentang bagaimana mantan presiden itu berperan dalam mengembangkan Batam, Bintan dan Karimun sebagai zona ekonomi khusus dan bagaimana Singapura bekerja erat dengannya dan para menteri Indonesia lainnya dalam proyek tersebut.
"Kami bertemu berkali-kali untuk membahas bagaimana Singapura dan Indonesia dapat bekerja sama dan saling melengkapi untuk memberikan manfaat abadi bagi rakyat kami," kata Lee.
"Kami adalah tetangga dan teman permanen, dan masa depan kami saling terkait," demikian Lee, seperti dimuat
Channel News Asia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.