Laporan itu mengutip tiga mantan pejabat senior Amerika Serikat yang mengatakan Israel kemungkinan berada di belakang alat pengintai yang ditemukan di dekat Gedung Putih.
Namun Netanyahu pada Kamis (12/9) segera membantah hal itu dan menyebut bahwa laporan tersebut jelas-jelas merupakan sebuah kebohongan.
"Ada komitmen lama, dan arahan dari pemerintah Israel untuk tidak terlibat dalam operasi intelijen di Amerika Serikat," kata Netanyahu.
Sementara itu Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga tidak yakin bahwa Israel memata-matai Gedung Putih.
"Saya benar-benar akan menemukan itu sulit dipercaya, hubungan saya dengan Israel sangat bagus," kata Trump.
"Saya tidak akan percaya cerita itu. Ada yang mungkin, tetapi saya tidak percaya itu," sambungnya, seperti dimuat
BBC.
Tuduhan itu muncul dalam sebuah berita eksklusif untuk situs berita Amerika Serikat
Politico.
Penangkap identitas pelanggan seluler internasional (catcher IMSI), secara informal dikenal sebagai
StingRays, dilaporkan ditemukan di dekat kediaman presiden dan oleh situs sensitif lainnya di Washington DC selama masa kepresidenan Trump.
Perangkat ini bertindak seperti menara ponsel, menipu ponsel agar mengirim lokasi mereka, informasi identitas, dan bahkan menyebut konten dan penggunaan data.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: