Reuters memuat, Kantor Kepresidenan Korsel pada Jumat (13/9) menyatakan Moon dan Trump akan melakukan pertemuan untuk membahas perundingan denuklirisasi kembali antara AS dan Korea Utara.
Jurubicara Moon, Ko Min-jung mengatakan Korsel dan AS sedang berusaha menetapkan tanggal pertemuan di sela-sela Sidang Umum PBB pada 22 hingga 26 September mendatang.
Pertemuan Moon dan Trump ini mulai disusun setelah Korut menyatakan kesediaannya untuk membuka kembali pembicaraan denuklirisasi dengan AS bulan depan.
Menanggapi kesediaan Korut, pada Kamis (12/9) Trump mengatakan akan bersedia melakukan berbagai pertemuan lainnya dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un di akhir tahun yang akan jadi pertemuan keempat keduanya sejak Juni 2018.
Menurut para analis, pemecatan Penasihat Keamanan John Bolton pada awal pekan ini diduga berpengaruh terhadap kebangkitan perundingan denuklirisasi AS dan Korut. Meski tidak akan berpengaruh terhadap hasil kesepakatannya nanti.
Diketahui, dialog denuklirisasi AS dan Korut sempat terhenti, bahkan terancam gagal, ketika AS dan Korsel melakukan latihan gabungan rutin pada awal Agustus lalu. Saat itu Korut bahkan sempat meluncurkan uji coba rudalnya sebagai bentuk protes terhadap AS.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.