"Menciptakan lingkungan ramah anak terlalu mahal dan anak-anak tidak layak untuk diinvestasikan," ujar CEO Bandara Changi, Lee Sow Young seperti yang dikutip dari
Thin Air Today, Kamis (12/9).
Pernyataan ini tentu menghebohkan. Tetapi jangan buru-buru percaya.
Thin Air Today adalah website yang seluruh beritanya adalah
satire. Dengan demikian, berita mengenai larangan bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun berpergian melalui bandara Changi pun
satire semata, dan sudah pasti tidak benar.
Di dalam informasi itu disebutkan, untuk menciptakan lingkungan ramah anak sudah sepatutnya bandara menyediakan berbagai fasilitas tambahan, termasuk akomodasi khusus seperti jalur keamanan terpisah untuk keluarga.
Namun Singapura tidak ingin menghabiskan uang untuk menciptakan bandara yang ramah anak.
"Kami memiliki beberapa area untuk anak-anak. Tetapi kami sekarang menghapusnya dan mengubahnya jadi tempat kopi atau toko rokok elektronik yang jauh lebih menguntungkan," tambah Lee.
Dengan aturan baru ini, Bandara Changi disebutkan meminta orang tua yang berpergian bersama anak-anak di bawah usia 16 tahun untuk melakukan perjalanan melalui bandara tetangga seperti Kuala Lumpur atau Jakarta.
Jika telah memesan tiket penerbangan melalui Bandara Changi, penumpang dengan anak-anak diharuskan membeli tiket baru. Sementara, bila tujuan akhir adalah Singapura, penumpang yang membawa anak-anak disarankan untuk terbang menuju Kuala Lumpur dan kemudian naik bis menuju Singapura.
Pada bagian akhir berita itu,
Thin Air Today menyampaikan
disclaimer bahwa informasi yang mereka rilis itu adalah
satire, dan setiap orang diminta berhati-hati untuk menyebarkannya di media sosial.
Di Indonesia, informasi
satire ini sudah bikin heboh.
Anda penasaran? Silakan klik
disini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: