Seperti dilaporkan oleh
Reuters, ribuan pengunjuk rasa antipemerintah melakukan aksi di distrik pusat perbelanjaan dan pariwisata, Causeway Bay, Minggu (15/9). Aksi ini dibalas dengan tembakan meriam air, gas air mata, dan peluru karet oleh para polisi.
Pengunjuk rasa yang mengenakan topeng hitam, topi, dan berbagai atribut lain untuk menyamarkan diri melakukan aksi kejar-kejaran dengan polisi. Hal itu dilakukan setelah pengunjuk rasa memblokir jalan dengan melakukan aksi bakar-bakaran dan melemparkan bom molotov ke sebuah kantor pemerintah .
Pihak berwenang bertindak cepat dengan memadamkan api dan polisi pun akhirnya menembakkan gas air mata untuk membubarkan masa.
Sekitar 20 orang pengunjuk rasa radikal diduga telah menyerang dua petugas polisi dengan melemparkan bom molotov dan batu bata pada Minggu malam (15/9).
Pada Senin pagi (16/9), polisi mengeluarkan kecaman keras terhadap apa yang dilakukan pengunjuk rasa di pusat distrik perbelanjaan dan pariwisata Hong Kong tersebut. Aksi ini menjadi tanda unjuk rasa di Hong Kong telah memasuki pekan ke-15.
Meski demikian, setelah kekacauan terjadi di Hong Kong pada Minggu (15/8), stasiun kereta api bawah tanah dan berbagai toko-toko serta bisnis kembali beroperasi seperti biasa pada Senin (16/9) pagi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: