Hal ini pun langsung direspons pihak Taiwan yang megaku kecewa dengan keputusan Kepulauan Solomon.
"Kami menyesal dan sangat mengutuk keputusan pemerintah mereka untuk menjalin hubungan diplomatik dengan China," ujar Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen dalam konferensi pers yang dimuat
Associated Press.
Imbas keputusan tersebut, Taiwan berniat menutup kantor kedutaan besarnya di Kepulauan Solomon dan memanggil seluruh tenaga teknis serta media yang ditempatkan di sana. Lebih lanjut, Tsai yang menjabat presiden sejak 2016 ini menegaskan, sejumlah proyek kerja sama yang belum rampung akan merugikan pihak Solomon.
"Namun, ini adalah pilihan yang telah dibuat oleh pemerintah Kepulauan Solomon, membuat kita tidak memiliki pilihan lain selain merespons dengan cara ini," tambah Tsai.
Tsai juga bersumpah melawan tekanan China yang berusaha merusak moral rakyat Taiwan dan memaksa menerima kebijakan satu negara, dua sistem dengan memikat sekutu diplomatiknya.
Meski demkian, belum ada konfirmsi lebih lanjut dari pihak Kepulauan Solomon perihal peralihan hubungan negara di Samudra Pasifik tersebut ke China. Saat ini, kurang dari 20 negara masih mengakui Taiwan sebagai negara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: