Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jadi Perdana Menteri Israel Terlama, Netanyahu Pesimistis Bisa Menang Lagi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 18 September 2019, 11:20 WIB
Jadi Perdana Menteri Israel Terlama, Netanyahu Pesimistis Bisa Menang Lagi
Benjamin Netanyahu tak yakin bakal kembali jad pemenang di Pemilu Israel kali ini/Net
rmol news logo Benjamin Netanyahu tampaknya harus rela untuk menanggalkan jabatannya sebagai Perdana Menteri Israel dalam waktu dekat. Meski hasil pemilu pada Selasa (17/9) kemarin belum resmi diumumkan, namun banyak pihak yang pesimistis Netanyahu bisa kembali menang. Bahkan Netanyahu sendiri juga tak yakin.

Reuters melaporkan, survei yang direvisi oleh stasiun TV Israel beberapa jam setelah pemilihan ditutup menunjukkan Partai Likud (partai pengusung Netanyahu) hanya mendapat 30 hingga 33 dari 120 kursi parlemen. Sedangkan penantang utama, Partai Blue and White, justru mendapatkan 32 hingga 34 kursi.

Sehari setelah pemilu, jajak pendapat dilakukan di Tel Aviv pada Rabu (18/9). Pesaing utama Netanyahu dari partai sentris Blue and White, Benny Gantz terlihat berseri-seri.

Mantan Jenderal ini mengatakan, "Kami memenuhi misi kami." Dia bahkan berjanji untuk membentuk pemerintah persatuan.

Meski demikian Gantz tak ingin terlalu cepat yakin jadi pemenang pemilu. "Kami akan menunggu hasil yang sebenarnya," ucap Gantz.

Di sisi lain, Netanyahu sudah menunjukkan gestur kekalahan. Dalam pidatonya di hadapan anggota partainya, Netanyahu sering menyeruput air dan berbicara dengan suara serak. Ia bahkan tidak mengklaim kemenangan seperti yang pernah ia lakukan dalam pemilu sebelumnya.

Diketahui, Netanyahu telah menjabat sebagai Perdana Menteri Israel selama empat periode. Menjadikan dirinya sebagai Perdana Menteri terlama dalam sejarah Israel. Namun, kali ini tampaknya dia harus rela untuk lengser. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA