Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gara-gara Riasan Wajah Gelap Bak Aladin Di Masa Lalu, PM Kanada Kebanjiran Kecaman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 19 September 2019, 20:55 WIB
Gara-gara Riasan Wajah Gelap Bak Aladin Di Masa Lalu, PM Kanada Kebanjiran Kecaman
Foto "brownface" Justtin Trudeau/BBC
rmol news logo Hati-hati dengan masa lalu! Hal kecil yang dilakukan di masa lalu bisa menjadi bumerang tersendiri di masa mendatang.

Hal itulah yang terjadi pada Perdana Menteri Kanada Justrin Trudeau pekan ini. Dia kebanjiran kritik dan kecaman setelah foto masa lalunya muncul ke media.

Foto itu diambil tahun 2001 dan dimuat di buku tahunan. Foto pertama kali dipublikasikan Time Magazine baru-baru ini.

Dalam foto itu, tampak Trudeau berpose bertama sejumlah teman wanitanya. Saat itu, dia tengah mengenakan pakaian ala Aladin dan mengenakan make up atau riasan wajah kecokletan atau dikenal dengan istilah "brownface".

Sama seperti istilah "blackface", istilah "brownface" merujuk pada keadaan di mana seseorang melukis wajah mereka lebih gelap agar terlihat seperti seseorang dengan warna kulit yang berbeda.

Praktek ini dikaitkan dengan pertunjukan penyanyi di abad-abad terakhir dan umunya dilakukan oleh aktor kulit putih yang mewarnai wajah mereka dengan warna hutam untuk mengabadikan stereotip ofensif dan rasis.

Foto itu diambil di sebuah gala di sekolah swasta, West Point Grey Academy, tempat dia mengajar hampir dua dekade lalu.

Setelah dipublikasikan baru-baru ini, foto Trudeau tersebut mengundang banyak reaksi negatif karena dinilai rasis.

Sejumlah pihak menilai bahwa foto itu secara politis memalukan bagi Trudeau karena dia telah membuat kebijakan progresif.

Menanggapi hal tersebut, Trudeau pada Rabu (18/9) meminta maaf atas tindakannya itu.

"Saya bertanggung jawab atas keputusan saya untuk melakukan itu. Saya seharusnya tidak melakukannya," kata Trudeau.

"Saya seharusnya tahu lebih baik. Itu adalah sesuatu yang saya pikir tidak rasis pada saat itu, tetapi sekarang saya menyadari itu adalah sesuatu yang rasis untuk dilakukan dan saya sangat menyesal," sambungnya, seperti dimuat BBC. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA