Begitu kata Presiden Venezuela Nicolas Maduro akhir dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Senin (23/9).
"Saya sudah dapat memperingatkan komunitas internasional bahwa pemerintah Amerika Serikat saat ini dengan kebijakan ekstremis dan perang tidak konvensionalnya terhadap Venezuela sedang mempertimbangkan untuk mengganggu pemilihan parlemen," kata Maduro seperti dimuat
Russia Today.
"Washington ingin ikut campur dalam pemungutan suara mendatang karena mereka tahu bahwa mereka tidak bisa menang," sambungnya.
Parlemen Venezuela saat ini diketahui dikendalikan oleh koalisi partai-partai oposisi, yang pemimpinnya adalah Juan Guaido, mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela pada bulan Januari lalu. Dia bahkan terbuka menantang pemerintahan Maduro.
Sejak saat itu, Guaido menggelar berbagai protes massa anti-pemerintah di Caracas dan mendesak tentara dan polisi untuk bergabung dengan barisannya.
Namun, pihak militer dan penegak hukum Venezuela tetap loyal kepada Maduro.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: