Begitu ungkap Kementerian Dalam Negeri Korsel sebagaimana dilansir
TRT World pada Senin (23/9).
Kemendagri Korsel menyampaikan Topan Tapah membawa angin kencang dan hujan lebat di kota-kota bagian selatan pada Minggu (22/9) dan Senin (23/9). Akibatnya, satu orang terluka parah dan 29 orang lainnya luka ringan.
Selain itu, Kemendagri juga mengungkapkan sebanyak 27.790 rumah mengalami pemadaman listrik dan 250 jadwal penerbangan dibatalkan di 11 bandara.
Dari beberapa laporan media setempat, terdapat tiga korban tewas. Namun ketika dikonfirmasi, tidak satu pun kematian tersebut disebabkan oleh bencana Topan Tapah.
Sementara itu, menurut pejabat cuaca Korsel, Topan Tapah kemungkinan menyebabkan hujan ringan di kota-kota pesisir timur di Korea Utara tetapi tidak akan menyebabkan kerusakan di sana.
Topan Tapah sempat menyerang bagian selatan Jepang yang mengakibatkan banjir dan beberapa korban terluka ringan. Badai tidak membuat pendaratan di semenanjung karena bergerak ke timur laut dan melemah pada hari Senin (23/9).
Senada dengan pernyataan tersebut, Badan Meteorologi Jepang sebelumnya juga mengatakan topan telah melemah hingga 90 kilometer (55 mil) per jam.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.