Sama seperti Amerika Serikat dan Arab Saudi, Inggris menyatakan Iran bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Saya dapat memberi tahu anda bahwa Inggris mengaitkan tanggung jawab dengan tingkat probabilitas yang sangat tinggi kepada Iran untuk serangan Aramco," ujarnya kepada wartawan di pesawat ketika menuju ke New York seperti yang dimuat
The National, Senin (23/9).
Pernyataan Johnson mengikuti pernyataan AS dan Arab Saudi yang juga menyalahkan Iran. Inggris menolak klaim pemberontak Houthi yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak ke Arab Saudi pada 14 September lalu.
Johnson menilai Iran sangat mungkin untuk menggunakan UAV (kendaraan udara tak berawak), baik drone maupun rudal jelajah. Oleh karenanya, Johnson mengatakan Inggris akan bekerja sama dengan AS dan Eropa untuk membangun narasi yang mencoba mengurangi ketegangan di wilayah Teluk Persia.
Namun ketika ditanya mengenai tanggapan yang dimaksud adalah tindakan militer, Johnson menjawab diplomatis.
"Kami akan mempertimbangkan dengan cara apa kami bisa berguna dan tergantung pada apa rencana tepatnya,†pungkasnya.
Johnson pergi ke New York untuk menghadiri pertemuan tahunan Majelis Umum PBB. Di sela-sela kegiatan tersebut, Johnson dijadwalkan bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani pada Selasa (24/9) untuk membahas serangan Aramco.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: